HARI PENDIDIKAN NASIONAL (2 Mei 2021)
TEROBOSAN ERA 4.0 (MERDEKA BELAJAR: DIGITALISASI
SEKOLAH)
Heri Murtomo (Pendidik di Surabaya)
Pak Naddiem telah mencanangkan delapan prioritas merdeka
belajar salah satunya adalah digitalisasi sekolah. Merdeka
Belajar adalah program pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas
sehingga akan terbangun peserta didik yang memiliki kompetensi 4C sesuai dengan
tuntutan era disrupsi yaitu berpikir kritis/memecahkan masalah, kreatif, memiliki
skill berkomunikasi, dan berkolaborasi sehingga memiliki daya saing dalam
menghadapi era digital.
Dengan perkembangan teknologi yang begitu
pesat maka untuk menyiapkan generasi masa depan yang dapat bersaing dengan
perkembangan zaman salah satu program prioritas adalah digitalisasi sekolah.
Disampaikan oleh Pak Nadiem Makarim
sebagai mendikbud (Kompas.com, 2021) bahwa digitalisasi sekolah adalah program
kemerdekaan bagi murid untuk
mendapatkan informasi dan konten yang setara. Digitalisasi adalah kemerdekaan
untuk di daerah manapun mendapatkan akses konten-konten kurikulum yang baik,
mendapatkan akses ke konten pengajaran, akses pelatihan dan akses kepada data
dan juga berbagai macam bantuan melalui digital. Program digitalisasi sekolah terdiri
atas empat kegiatan: 1) penguatan platform digital, 2) konten pembelajaran di
program TVRI, 3) bahan belajar dan model media pendidikan digital, 4) penyediaan
sarana pendidikan (peralatan TIK.
Kebijakan
digitalisasi sekolah sangat baik dalam rangka menghadapi era 4.0 ini karena
daya saing pemanfaatan teknologi yang begitu ketat, namun yang perlu mendapat
perhatian disaat porgram ini dilaksanakan adalah untuk daerah-daerah dengan
akses, letak geografis yang masih belum memenuhi syarat untuk pelaksanaan
program tersebut. Daerah yang minim sarana, infrastruktur dan jangkauan akses
yang sulit, program digitalisasi tidak akan berjalan optimal. Untuk itu daerah dengan
kondisi tersebut perlu dipersiapkan SDM, sarana dan infrastruktur yang
mendukung pelaksanaan program digitalisasi.
Untuk
mendukung program merdeka belajar agar berjalan dengan optimal Pak Nadiem telah
membuat kebijakan salah satu prioritas pada tahun 2021 adalah digitalisasi
sekolah. Program digitalisasi sekolah melalui empat sistem penguatan yaitu platform
digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, Kehumasan dan Media, 345 model
bahan ajar dan media pembelajaran digital, dan penyediaan sarana-prasarana
perangkat digital untuk 16.844 sekolah di Indonesia.
Dengan
terobosan program merdeka belajar yaitu digitalisasi sekolah dan dukungan
sarana-prasarana serta pembiayaan yang telah dicanangkan oleh Pak Nadiem, maka
ini adalah terobosan program percepatan untuk bersaing dengan bangsa lain dan
mempersiapkan generasi yang unggul dan berkualitas di era disrupsi ini.
Memang
tidak dapat dipungkiri program tersebut tentunya memiliki kendala dan hambatan
baik dari sisi anggaran, SDM, sarana-prasarana, dan daya dukung lainnya. Namun
yang perlu kita cermati dan optimis bahwa program tersebut memiliki manfaat
yang besar bagi stakeholder pendidikan yaitu guru, peserta didik, dan orang tua.
Manfaat tersebut antara lain kemudahan bagi stakeholder pendidikan untuk
mengakses konten pembelajaran.
Sebagaimana
disampaikan oleh Pak Nadiem program kemerdekaan bagi murid untuk mendapatkan informasi dan
konten yang setara. Digitalisasi adalah kemerdekaan untuk di daerah manapun
mendapatkan akses konten-konten kurikulum yang baik, mendapatkan akses ke
konten pengajaran, akses pelatihan dan akses kepada data dan juga berbagai
macam bantuan melalui digital.
Bahwa
program digitalisasi sekolah memberikan kemudahan dan akses pembelajaran bagi
seluruh anak usia sekolah.
Bagi daerah
dengan SDM, sarana, dan onfrastruktur yang belum memadai akan diberikan
dukungan agar program tersebut optimal. Dengan hal itu maka seluruh pelosok
negeri dapat mengakses dan mendapat kemudahan dalam pembelajaran sehingga melek
IT dan tidak trtinggal dengan perkembangan dan persaingan dunia.
Kedepannya
generasi Indonesia akan menjadi generasi yang unggul, berkualitas, terampil
teknologi, berpikir kritis, kreatif, memiliki skill komunikasi dan kolaborasi
dan mampu bersaing dengan negara lain.
Ayo kita Sukseskan
Merdeka Belajar: Digitalisasi Sekolah
Zamannya Teknologi,
Manfaatkan Dengan Daya Guna dan Tepat Guna.
Referensi:
Savitri, D. I.
(2020). Peran Guru Sd Di Kawasan Perbatasan Pada Era Pembelajaran 5.0 Dan
Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 2, 274–279.
Sherly, Dharma,
E., & Sihombing, H. B. (2020). Merdeka belajar: kajian literatur. Konferensi
Nasional Pendidikan I.
Siregar, N.,
Sahirah, R., & Harahap, A. A. (2020). Konsep Kampus Merdeka Belajar di Era
Revolusi Industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education. Vol. 1. No.
1. Thn. 2020. Hal. 141–157.
Suhartoyo, E.,
Wailissa, S. A., Jalarwati, S., Samsia, S., Wati, S., Qomariah, N., Dayanti,
E., Maulani, I., Mukhlish, I., Rizki Azhari, M. H., Muhammad Isa, H., &
Maulana Amin, I. (2020). Pembelajaran Kontekstual Dalam Mewujudkan Merdeka
Belajar. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M). Vol. 1 No.
3. Thn. 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar