Minggu, 24 November 2019

GURU ERA 4.0 ( Persembahan Untuk Guru di Seluruh Indonesia pada hari Guru 2019)


GURU ERA 4.0

Guru hingga saat ini masih memiliki peran yang strategis dalam pembentukan potensi dan karakter peserta didik. Guru dihadapan peserta didik membawa pengaruh terhadap kepribadian, karakter dan pencapaian hasil belajar. Kualitas generasi bangsa di masa yang akan datang tergantung dari proses pendidikan, dan dalam proses pendidikan salah satu ujung tombaknya adalah guru. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kualiats generasi bangsa terletak di tangan dan pundak guru.

Era industri 4.0 disebut juga dengan era disrupsi yaitu era inovasi. Pada Era Revolusi industri 4.0 beberapa hal terjadi menjadi tanpa batas melalui teknologi komputasi dan data yang tidak terbatas, hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seiring perkembangan dan perubahan jaman tersebut tidak dapat dipungkiri membawa dampak terjadinya perubahan tingkah laku dan perilaku manusia. Perubahan tingkah laku dan perilaku manusia secara langsung turut merubah perkembangan sistem pendidikan di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sistem pendidikan yang terdiri dari pembelajaran, pengajaran, kurikulum, perkembangan peserta didik, cara belajar, alat belajar, arana dan prasarana, dan kompetensi lulusan dari masa ke masa.
Perkembangan teknologi yang begitu cepat harus segera diimbangi dengan perubahan sistem pendidikan yang dapat mengikuti perkembangan zaman. Sistem pendidikan yang membangun peningkatan kualitas generasi bangsa yang harus segera menjadi agenda perubahan yang prioritas. Kita pahami bersama bahwa pendidikan hingga saat ini masih menjadi salah satu proses kegiatan untuk menyiapkan generasi bnagsa yang akan datang. Dari suatu proses pendidikan itulah berkembang dan majunya suatu bangsa dapat diketahui. Untuk itu proses pendidikan harus dapat membangun generasi yang unggul.
Untuk mencapai tujuan tersebut dalam sebuah proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari peran guru. Walaupun teknologi telah berkembang pesat dan setiap peserta didik dapat mengakses ilmu pengetahuan dari internet maupun teknologi lainnya, namun dalam proses pendidikan dan pembelajaran peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi.
Guru hingga saat ini masih memiliki peran yang strategis dalam pembentukan potensi dan karakter peserta didik. Guru dihadapan peserta didik membawa pengaruh terhadap kepribadian, karakter dan pencapaian hasil belajar. Kualitas generasi bangsa di masa yang akan datang tergantung dari proses pendidikan, dan dalam proses pendidikan salah satu ujung tombaknya adalah guru. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kualiats generasi bangsa terletak di tangan dan pundak guru.
Guru yang bagaimanakah yang diharapkan untuk meningkatkan kualiats generasi bangsa di era 4.0 saat ini?
Pada era industri 4.0 beberapa hal terjadi menjadi tanpa batas melalui teknologi komputasi dan data yang tidak terbatas, hal ini terjadi karena di pengaruhi oleh perkembanagn internet dan teknologi digital yang amsif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Perkembanagn era digital menuntut pemerintah untuk melakukan proses pendidikan yang sejalan dengan perkembangan era 4.0 yaitu salah satunya dengan merombak kurikulum besar-besaran yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mas Menteri Nadiem Makarim.
Kurikulum pendidikan saat ini yang dibutuhkan adalah kurikulum yang menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics) yang menyeleraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri yang akan datang. Dari sisi peserta didik di era 4.0 ini proses pendidikan lebih fokus ke arah membangun soft skill yaitu keterampilan dalam hal cretivity, critical thingking, communication, dan collaboration. Keterampilan tersebut diharapkan dapat membangun peserta didik yang bisa berfikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, inovatif serta terampil komunikasi dan kolaborasi.
Untuk membangun generasi tersebut di atas, disinilah peran guru sangat vital. Walaupun arah pendidikan telah difokuskan, kurikulum telah dirombak besar-besaran, jika dalam proses pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas tidak mengarah pada yang dicanangkan maka pembangunan generasi bangsa yang berkualitas hanya akan menjadi angan-angan dan tulisan di dalam kertas semata.
Ishartiwi (dalam makalah kegiatan diklat 10 jam bagi guru, Maret 2009) menyatakan bahwa pada era 4.0 tantangan guru yang harus dilakukan dan dijawab dalam proses pembelajaran agar terbangun generasi bangsa yang berkualitas adalah :
1.      Mengajar dan teknologi, yaitu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat mengantar peserta didik mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (H. Tilaar, 1998).
2.      Mengajar dengan pandangan baru tentang kemampuan. Dalam proses pembelajaran harus mampu memahami karakteristik dan kecerdasan peserta didik. Bahwa di dalam diri setiap peserta didik memiliki berbagai macam kecerdasan (Multiple Intellegences, Gardner, Howard, 1993).
3.  Mengajar dengan pilihan. Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu melakukan pembelajaran yang kreatif, inovatif, menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Guru mampu mandiri dalam pembelajaran, konservatif, dan inovatif (Scheerens, 1992 dalam Sukamto,dkk.1999).
4.   Belajar dan akuntabiltas. Dalam proses pembelajaran guru harus melakukan refleksi bersama peserta didik di akhir pembelajaran sehingga akan terbentuk proses pembelajaran yang berkualitas dan bermakna.
5.     Mengajar untuk pembelajaran aktif, yaitu dalam proses pembelajaran harus melibatkan seluruh indera untuk aktif belajar.
6.   Mengajar untuk kontruksi makna. Dalam proses pembelajaran diharapkan akan tercapai hasil belajar berupa keterampilan akademik, soft skill, dan kecakapan hidup. Untuk mencapai hal tersebut dalam proses pembelajaran diharapkan guru dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserat didik, bukan pembelajaran yang hanya mentransfer ilmu pengetahuan.
7.  Mengajar dalam masyarakat multikultural. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu memberikan keteladanan dalam bergaul dengan masyarakat yang berbeda RAS, mampu membangun sikap peserta didik yang mampu berkomunikasi, berkolaborasi dengan siapapun tanpa membedakan satu dengan lainnya.
Uraian di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa. Disamping hal tersebut yang tidak kalah penting untuk menyiapkan generasi bangsa yang berkualiats adalah membangun karakter generasi bangsa untuk mengamalkan pancasila yang merupakan prioritas utama kebijakan Mas Menteri dalam mengembangan pendidikan di Indonesia.
Kebijakan tersebut sangat selaras di era perkembangan digital ini, sehingga generasi bangsa yang akan di bangun adalah generasi bangsa yang berkarakter dengan kualiats pengetahuan yang tinggi. Percuma memiliki generasi bangsa yang berpengetahuan tinggi namun tidak memiliki karakter yang mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari karena jika ini terjadi artinya bangsa Indonesia dalam kehancuran dan cengkeraman bangsa lain.
SELAMAT HARI GURU DAN HARI PGRI KE-74
25 Nopember 2019.
Daftar Pustaka :
Ishartiwi.2009. Makalah dalam Kegiatan Diklat 10 jam Bagi Guru. Bantul.
Rsidianto, Eko. 2019. Analisis Pendidikan Indonesia Di Era Revolusi 4.0. diakses pada 13 Juli 2019.pukul 18.13