Sabtu, 09 Mei 2020

SEGITIGA EMAS PENDIDIKAN


SEGITIGA EMAS PENDIDIKAN
Oleh: Heri Murtomo (Pendidik di Surabaya)

Menyimak pidato Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada hari pendidikan nasional, 2 Mei 2020 dengan tema belajar dari Covid-19 ada hal yang sangat penting dan bermakna yaitu tiga komponen pendidikan. Pidato Mas Menteri yang saya kutip kurang lebih sebagai berikut : untuk pertama kalinya guru-guru melakukan pembelajaran lewat on line dengan tool-tool baru dan menyadari sebenarnya pembelajaran bisa terjadi dimanapun, untuk pertama kalinya orang tua menyadari betapa sulitnya tugas guru, betapa sulitnya tantangan untuk mengajar anak secara efektif, dan menumbuhkan empati kepada guru-guru, serta guru, siswa, orang tua menyadari pendidikan bukan satu hal yang bisa dilakukan di sekolah, tapi pendidikan yang efektif membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga pihak ini dan tanpa ada kolaborasi itu pendidikan yang efektif tidak mungkin bisa terjadi.
Dari pidato Mas Menteri di atas ada pesan penting yang terkandung yang disampaikan kepada guru dan orang tua untuk pendidikan yang akan datang. Pembelajaran dapat terjadi dimanapun, guru harus dapat mengikuti perkembangan teknologi, orang tua lebih berperan aktif dalam pendampingan belajar anak, adanya kolaborasi dari tiga komponen yaitu guru, siswa, dan orang tua. Kolaborasi tiga komponen pendidikan yaitu guru, ssiwa, dan orang tua itulah yang menjadi ujung tombak keberhasilan proses pendidikan dan tiga komponen inilah segitiga emas pendidikan.
Era sekarang ini adalah era revolusi digital yang dikenal dengan era 4.0 dan istilah lain menyebutnya dengan era disrupsi. Pada era ini terjadi perkembangan digital yang sangat cepat yang telah mengubah pola hidup dan pola pikir dalam segala lini kehidupan dan tidak ketinggalan dengan dunia pendidikan. Adanya perkembangan teknologi yang begitu cepat maka sudah menjadi kewajiban bagi dunia pendidikan untuk mengikuti perkembangan tersebut karena jika tidak maka generasi kita akan terlindas oleh zaman.
Pendidikan merupakan wadah atau institusi yang tersistem yang masih relevan untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar maka ditentukan oleh generasi bangsanya, untuk membangun generasi yang berkualitas maka diperlukan pendidikan yang berkualitas. Untuk membangun pendidikan yang berkualitas dibutuhkan guru yang berkualitas. Dari sinilah bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi perubahan zaman dan menyiapkan SDM yang berkualiats.
Menurut Delipiter Lase (2019) yang menyatakan bahwa perkembangan teknologi yang begitu pesat membutuhkan guru yang dapat mengikuti perkembangan teknologi, beradapatsi dengan era saat ini, dan memiliki keahlian menguasai teknologi.
Dari pendapat tersebut di atas jelas bahwa untuk menghadapi era revolusi digital ini guru harus terus mengikuti perkembangan dan dapat menguasai teknologi sehingga proses pembelajaran dapat menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan era ini.
Sebagaimana pidato Mas Menteri pada hari pendidikaan nasional 2 Mei 2020 dengan tema belajar dari covid-19 yang menyatakan bahwa untuk pertama kalinya guru-guru melakukan pembelajaran lewat on line dengan tool-tool baru dan menyadari sebenarnya pembelajaran bisa terjadi dimanapun, ini artinya bahwa pada era sekarang ini guru harus menyiapkan diri untuk mengahadapi peruabahan zaman sewaktu-waktu jika tidak maka pendidikan di Indonesia akan tergilas oleh zaman. Pembelajaran dapat terjadi dimanapun artinya bahwa dalam proses pembelajaran bukan hanya terjadi di dalam kelas namun di lingkungan yang lebih besar dan pembelajaran bukan hanya tatap muka namun dapat dilakukan secara on line. Untuk menghadapi hal ini guru harus memiliki kompetensi dalam teknologi dan harus selalu mengikuti perkembangan teknologi. Era revolusi digital ini diperlukan pendidikan yang dapat membekali siswa untuk menjadi generasi yang kreatif, inovatif, serta kompetetif sesuai dengan kebutuhan abad 21.
Jika di era revolusi digital ini lembaga pendidikan tidak mampu membangun generasi yang sesuai dengan tuntutan zaman maka lambat laun lembaga pendidikan akan tergantikan dengan model pendidikan homeschooling atau virtual school. Untuk itu dalam lembaga pendidikan perlu disiapkan guru yang profesional era 4.0.
Menurut Syakur (2012) yang menyatakan bahwa untuk menyiapkan guru yang professional era 4.0 maka lembaga pendidikan harus melakukan beberapa langkah yaitu: meningkatkan kualitas guru agar lebih profesional dalam menghadapi tantangan era 4.0 dan menguasai teknologi, serta meningkatkan mutu managemen dan sarana-prasarana. Disamping hal tersebut yang tidak kalah penting dalam peningkatan mutu sekolah adalah menjalin komunikasi yang efektif dengan orang tua murid dengan melakukan kolaboratif dalam proses pembelajaran dan program-program sekolah. Peran orang tua murid sangat penting dalam proses pendidikan.
Pada era 4.0 ini pada lembaga pendidikan dibutuhkan guru yang profesional sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi yang tidak kalah penting adalah dibutuhkan guru yang dapat memberikan teladan dalam membangun karakter yang beradab dalam sikap, moral, religi, kasih sayang, empati dan lain sebagaimana diamanatkan oleh kurikulum 2013.
Untuk membangun karakter siswa dalam proses pembelajaran dibutuhkan kolaboarsi dengan orang tua murid. Pesan yang telah disampaikan oleh Mas Menteri dalam pidato pada hari pendidikan nasional 2 Mei 2020 yang menyatakan bahwa untuk pertama kalinya orang tua menyadari betapa sulitnya tugas guru, betapa sulitnya tantangan untuk mengajar anak secara efektif, dan menumbuhkan empati kepada guru-guru. Artinya bahwa orang tua memiliki peran penitng dalam pendampingan belajar anak. Dengan pendampingan orang tua anak akan menjadi lebih nyaman dan menjadi lebih diperhatikan dalam belajarnya.
Pendampingan orang tua dalam proses pembelajaran maka semakin menumbuhkan keeratan hubungan anak dan orang tua, orang tua akan semakin memahami tumbuh kembang anak, memahami potensi dan kelemahan anak sehingga dapat memberikaan motivasi belajar, meningkatkan prestasi akademik, dan menumbuhkan rasa empati kepada guru-guru karena menyadari sulitnya tugas seorang guru. Menuurt Sri Maslihah (2011) yang menyatakan bahwa dukungan perhatian dan pendampingan orang tua dalam belajar memiliki hubungan yang kuat dengan peningkatan prestasi akademik anak.
Dari hal tersebut bahwa peran orang tua sangat penting dalam membangun karakter dan mengopitmalkan potensi anak. Dari sinilah maka sekolah perlu melakukan kolaboarsi yang efektif dalam proses pembelajaran dan program-program sekolah. Agar kolaborasi tersebut dapat berjalan efektif maka orang tua dilibatkan dalam program-program sekolah, dilibatkan dalam pembelajaran di rumah, melakukan komunikasi secara intens terkait dengan perkembanagn anak. Dengan melibatkan dalam hal tersebut orang tua merasa menjadi bagian dalam pendidikan, memiliki peran dalam proses pembelajaran, memiliki andil dalam suskesnya program sekolah, memiliki kewajiban dalam pembentukan karakter, dan memiliki kewajiban untuk meningkatkan mutu SDM.
Jika peran sekolah dan orang tua sesuai dengan porsinya dan dapat bekerjasama dalam mewujudkan mutu sekolah serta memahami pentingnya perkembangan anak maka akan terwujud generasi yang bermutu sesuai dengan perkembangan era revolusi digital. Di era revolusi digital seperti saat ini, dunia pendidikan dituntut mampu membekali siswa dengan ketrampilan abad 21 (21st Century Skills) meliputi cretivity, critical thingking, communication dan collaboration atau yang dikenal dengan 4Cs. Keterampilan ini adalah ketrampilan siswa yang mampu untuk bisa berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif serta keterampilan komunikasi dan kolaborasi. Selain itu keterampilan mencari, mengelola dan menyampaikan informasi serta terampil menggunakan informasi dan teknologi. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki di di abad 21 ini meliputi  : Leadership, Digital Literacy, Communication, Emotional Intelligence, Entrepreneurship,Global Citizenship , Problem Solving, Team-working. Tiga Isu Pendidikan di indonesia saat ini Pendidikan karakter, pendidikan vokasi, inovasi. (Wibawa, dalam Risdianto, 2019).
Untuk mewujudkan generasi abad 21 dibutuhkan kolaboarsi antara sekolah dan orang tua yang memiliki peran masing-masing dan saling memberikan dukungan. Jika ini tidak dapat diwujudkan maka pendidikan yang terjadi akan keitnggalan dengan era perkembangan teknologi. Segitiga emas pendidikan yaitu sekolah, orang tua, dan siswa adalah poin utama untuk mencapai SDM yang unggul dan beradab, berkarakter baik dan dapat menghadapai tantangan era revolusi digital.

Bagaimana menurut saudara...?

Delipiter Lase. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. JCTES 1(1): 28-43
Eko Risdianto. (2019). Analisis Pendidikan Indonesia Di Era Revolusi Industri 4.0. Researchgate.net.
Mahlail Syakur. (2012). Profesionalisme Guru Dan Globalisasi. Proceeding Seminar NasionalProfesionalisme Guru Dalam Perspektif Global”. Tahun 2012.     
Sri Maslihah. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial Di Lingkungan Sekolah Dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT Assyfa Boarding School Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2, Oktober 2011.