Mudik Dalam
Perspektif Pendidikan
Heri Murtomo (Pendidik di Surabaya Asal Lamongan).
Membentuk
Karakter Sabar, Menghargai, dan Semangat.
Fenomena mudik yang dilakukan setiap
tahun menjelang hari raya iedul fitri dan dilalukan secara bersamaan dalam
waktu yang sama menjadikan mudik adalah suau hal yang unik dan mengakibakan
banyak terjadi kejadian selama perjalanan. Beberapa hal kejadian selama perjalananan
mudik yaitu kemacetan yang parah sehingga waktu perjalanan untuk sampai ke
tujuan melebihi batas normal. Kemacetan ini terjadi karena dilakukan secara
bersamaan dan dalam waktu yang sama. Walaupun dalam perjalanan terjadi
kemacetan namun tidak menyurutkan niat untuk tetap mudik. Justru terjadinya
kemacetan tersebut dapat memberikan pendidikan karakter kepada anak tentang sabar
menghadapi situasi kemacetan tersebut dan tetap istiqomah untuk melanjutkan perjalanan,
menghargai orang lain dalam mengendarai kendaraan untuk teratur tidak saling
serobot, mendahului, atau mengabaikan pengendara yang lain yang dapat
mengakibatkan kecelakaan, dan memiliki semangat tinggi untuk sampai di tempat
tujuan untuk berkenjung ke orang tua, saudara, dan kerabat. Selama perjalanan dengan
kemacetan anak akan memahami perilaku dan budaya mudik masyarakat. Disamping itu
anak akan mendapatkan banyak pengalaman sehingga membangun memorinya untuk semangat
dalam meraih tujuan. Disinilah peran penting orang tua untuk memberikan nasehat
dan motivasi arti pentingnya perjalanan mudik dengan bebagai kejadian.
Membentuk
Karakter Memaafkan, Menghormai, dan Mengasihi.
Mudik dilakukan dalam rangka silaturahim
dengan orang tua, saudara keluarga, dan kerabat. Bukan berarti silaturahim
dengan orang tua hanya dilakukan saat hari raya iedul fitri, namun dapat berkumpul
dengan saudara yang sudah terpisah cukup lama dan hanya dapat dilakukan saat
libur panjang hari raya iedul fitri. Pada saat liburan iedul fitri ini juga
dapat melakukan kunjungan ke kerabat lainnya yang selama ini hampir jarang
bertemu, ke tetangga di kampung halaman, dan teman-teman masa kecil. Dengan silturahim
tersebut memberikan pendidikan kepada anak tentang saling memaafkan dan hubungan
sosial kemasyarakatan, menjalin silaturahim dengan saudara dan kerabat, menunjukan
hubungan kekeluargaan dengan saudara dan kerabat karena hampir tidak pernah
bertemu. Silaturahim ini memberikan pendidikan kepada anak tentang perilaku
meminta maaf kepada yang lebih tua, memaafkan sebaya dan yang lebih kecil. Pada
saat berkumpul dengan saudara dan keraba dapat memberikan pendidikan kepada
anak tentang perilaku menghormati, sopan-santun, dan tutur kata yang baik dalam
berkomunikasi Pembentukan perilaku dengan cara mengimplementasikan ke dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan akan terbangun kuat dalam dirinya sehingga pada
kehidupannya kelak dapat menerapkan secara mandiri.
Terlepas dari hal-hal negtaif mengenai
mudik yang perlu diambil hikmahnya adalah mudik merupakan sarana untuk
membentuk karakter anak. Udah dua kali lebaran ini karena masa pendemi Covid-19
pemerintah telah mengelurakan larangan mudik, mudah-mudah lebaran pada tahun 2021M/1442
H ini merupakan larangan terakhir bagi masyarakat.
Selamat Mudik 2021 M/1442 H.