SEGITIGA EMAS PENDIDIKAN
Oleh: Heri Murtomo (Pendidik di
Surabaya)
Menyimak pidato Mas
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada hari pendidikan nasional, 2 Mei 2020 dengan
tema belajar dari Covid-19 ada hal yang sangat penting dan bermakna yaitu tiga
komponen pendidikan. Pidato Mas Menteri yang saya kutip kurang lebih sebagai
berikut : untuk pertama kalinya guru-guru melakukan pembelajaran lewat on line
dengan tool-tool baru dan menyadari sebenarnya pembelajaran bisa terjadi
dimanapun, untuk pertama kalinya orang tua menyadari betapa sulitnya tugas
guru, betapa sulitnya tantangan untuk mengajar anak secara efektif, dan menumbuhkan
empati kepada guru-guru, serta guru, siswa, orang tua menyadari pendidikan
bukan satu hal yang bisa dilakukan di sekolah, tapi pendidikan yang efektif
membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga pihak ini dan tanpa ada
kolaborasi itu pendidikan yang efektif tidak mungkin bisa terjadi.
Dari pidato Mas Menteri
di atas ada pesan penting yang terkandung yang disampaikan kepada guru dan
orang tua untuk pendidikan yang akan datang. Pembelajaran dapat terjadi
dimanapun, guru harus dapat mengikuti perkembangan teknologi, orang tua lebih
berperan aktif dalam pendampingan belajar anak, adanya kolaborasi dari tiga
komponen yaitu guru, siswa, dan orang tua. Kolaborasi tiga komponen pendidikan
yaitu guru, ssiwa, dan orang tua itulah yang menjadi ujung tombak keberhasilan
proses pendidikan dan tiga komponen inilah segitiga emas pendidikan.
Era sekarang ini adalah
era revolusi digital yang dikenal dengan era 4.0 dan istilah lain menyebutnya
dengan era disrupsi. Pada era ini terjadi perkembangan digital yang sangat
cepat yang telah mengubah pola hidup dan pola pikir dalam segala lini kehidupan
dan tidak ketinggalan dengan dunia pendidikan. Adanya perkembangan teknologi
yang begitu cepat maka sudah menjadi kewajiban bagi dunia pendidikan untuk
mengikuti perkembangan tersebut karena jika tidak maka generasi kita akan terlindas
oleh zaman.
Pendidikan merupakan
wadah atau institusi yang tersistem yang masih relevan untuk membangun generasi
bangsa yang berkualitas. Agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar maka
ditentukan oleh generasi bangsanya, untuk membangun generasi yang berkualitas
maka diperlukan pendidikan yang berkualitas. Untuk membangun pendidikan yang
berkualitas dibutuhkan guru yang berkualitas. Dari sinilah bahwa guru memiliki
peran yang sangat penting dalam menghadapi perubahan zaman dan menyiapkan SDM
yang berkualiats.
Menurut Delipiter Lase (2019) yang menyatakan
bahwa perkembangan teknologi yang begitu pesat membutuhkan guru yang dapat
mengikuti perkembangan teknologi, beradapatsi dengan era saat ini, dan memiliki
keahlian menguasai teknologi.
Dari
pendapat tersebut di atas jelas bahwa untuk menghadapi era revolusi digital ini
guru harus terus mengikuti perkembangan dan dapat menguasai teknologi sehingga
proses pembelajaran dapat menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan
era ini.
Sebagaimana
pidato Mas Menteri pada hari pendidikaan nasional 2 Mei 2020 dengan tema
belajar dari covid-19 yang menyatakan bahwa untuk pertama kalinya
guru-guru melakukan pembelajaran lewat on line dengan tool-tool baru dan
menyadari sebenarnya pembelajaran bisa terjadi dimanapun, ini artinya bahwa
pada era sekarang ini guru harus menyiapkan diri untuk mengahadapi peruabahan
zaman sewaktu-waktu jika tidak maka pendidikan di Indonesia akan tergilas oleh
zaman. Pembelajaran dapat terjadi dimanapun artinya bahwa dalam proses
pembelajaran bukan hanya terjadi di dalam kelas namun di lingkungan yang lebih
besar dan pembelajaran bukan hanya tatap muka namun dapat dilakukan secara on
line. Untuk menghadapi hal ini guru harus memiliki kompetensi dalam teknologi dan
harus selalu mengikuti perkembangan teknologi. Era revolusi digital ini
diperlukan pendidikan yang dapat membekali siswa untuk menjadi generasi yang
kreatif, inovatif, serta kompetetif sesuai dengan kebutuhan abad 21.
Jika di era revolusi
digital ini lembaga pendidikan tidak mampu membangun generasi yang sesuai
dengan tuntutan zaman maka lambat laun lembaga pendidikan akan tergantikan
dengan model pendidikan homeschooling
atau virtual school. Untuk itu dalam
lembaga pendidikan perlu disiapkan guru yang profesional era 4.0.
Menurut Syakur (2012) yang menyatakan bahwa untuk menyiapkan guru yang
professional era 4.0 maka lembaga pendidikan harus melakukan beberapa langkah
yaitu: meningkatkan kualitas guru agar lebih profesional dalam menghadapi
tantangan era 4.0 dan menguasai teknologi, serta meningkatkan mutu managemen
dan sarana-prasarana. Disamping hal tersebut yang tidak kalah penting dalam
peningkatan mutu sekolah adalah menjalin komunikasi yang efektif dengan orang
tua murid dengan melakukan kolaboratif dalam proses pembelajaran dan program-program
sekolah. Peran orang tua murid sangat penting dalam proses pendidikan.
Pada era
4.0 ini pada lembaga pendidikan dibutuhkan guru yang profesional sesuai dengan
tuntutan perkembangan teknologi yang tidak kalah penting adalah dibutuhkan guru
yang dapat memberikan teladan dalam membangun karakter yang beradab dalam
sikap, moral, religi, kasih sayang, empati dan lain sebagaimana diamanatkan
oleh kurikulum 2013.
Untuk
membangun karakter siswa dalam proses pembelajaran dibutuhkan kolaboarsi dengan
orang tua murid. Pesan yang telah disampaikan oleh Mas Menteri dalam pidato
pada hari pendidikan nasional 2 Mei 2020 yang menyatakan bahwa untuk
pertama kalinya orang tua menyadari betapa sulitnya tugas guru, betapa sulitnya
tantangan untuk mengajar anak secara efektif, dan menumbuhkan empati kepada
guru-guru. Artinya bahwa orang tua memiliki peran
penitng dalam pendampingan belajar anak. Dengan pendampingan orang tua anak
akan menjadi lebih nyaman dan menjadi lebih diperhatikan dalam belajarnya.
Pendampingan
orang tua dalam proses pembelajaran maka semakin menumbuhkan keeratan hubungan
anak dan orang tua, orang tua akan semakin memahami tumbuh kembang anak, memahami
potensi dan kelemahan anak sehingga dapat memberikaan motivasi belajar,
meningkatkan prestasi akademik, dan menumbuhkan rasa empati kepada guru-guru
karena menyadari sulitnya tugas seorang guru. Menuurt Sri Maslihah (2011) yang menyatakan bahwa dukungan perhatian dan
pendampingan orang tua dalam belajar memiliki hubungan yang kuat dengan
peningkatan prestasi akademik anak.
Dari hal
tersebut bahwa peran orang tua sangat penting dalam membangun karakter dan
mengopitmalkan potensi anak. Dari sinilah maka sekolah perlu melakukan
kolaboarsi yang efektif dalam proses pembelajaran dan program-program sekolah. Agar kolaborasi tersebut dapat berjalan efektif maka orang tua
dilibatkan dalam program-program sekolah, dilibatkan dalam pembelajaran di
rumah, melakukan komunikasi secara intens terkait dengan perkembanagn anak.
Dengan melibatkan dalam hal tersebut orang tua merasa menjadi bagian dalam
pendidikan, memiliki peran dalam proses pembelajaran, memiliki andil dalam
suskesnya program sekolah, memiliki kewajiban dalam pembentukan karakter, dan
memiliki kewajiban untuk meningkatkan mutu SDM.
Jika peran sekolah dan orang tua sesuai
dengan porsinya dan dapat bekerjasama dalam mewujudkan mutu sekolah serta
memahami pentingnya perkembangan anak maka akan terwujud generasi yang bermutu
sesuai dengan perkembangan era revolusi digital. Di era revolusi digital
seperti saat ini, dunia pendidikan dituntut mampu membekali siswa dengan
ketrampilan abad 21 (21st Century Skills)
meliputi cretivity, critical thingking,
communication dan collaboration atau yang dikenal dengan 4Cs. Keterampilan ini
adalah ketrampilan siswa yang mampu untuk bisa berfikir kritis dan memecahkan
masalah, kreatif dan inovatif serta keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
Selain itu keterampilan mencari, mengelola dan menyampaikan informasi serta terampil
menggunakan informasi dan teknologi. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki di
di abad 21 ini meliputi : Leadership, Digital Literacy, Communication,
Emotional Intelligence, Entrepreneurship,Global Citizenship , Problem Solving,
Team-working. Tiga Isu Pendidikan di indonesia saat ini Pendidikan
karakter, pendidikan vokasi, inovasi. (Wibawa, dalam Risdianto, 2019).
Untuk mewujudkan generasi abad 21
dibutuhkan kolaboarsi antara sekolah dan orang tua yang memiliki peran
masing-masing dan saling memberikan dukungan. Jika ini tidak dapat diwujudkan
maka pendidikan yang terjadi akan keitnggalan dengan era perkembangan
teknologi. Segitiga emas pendidikan yaitu sekolah, orang tua, dan siswa adalah
poin utama untuk mencapai SDM yang unggul dan beradab, berkarakter baik dan dapat
menghadapai tantangan era revolusi digital.
Bagaimana menurut saudara...?
Delipiter
Lase. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. JCTES 1(1): 28-43
Eko Risdianto. (2019). Analisis
Pendidikan Indonesia Di Era Revolusi Industri 4.0. Researchgate.net.
Mahlail
Syakur. (2012). Profesionalisme Guru Dan Globalisasi. Proceeding
Seminar Nasional
“Profesionalisme Guru Dalam Perspektif Global”. Tahun 2012.
Sri
Maslihah. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial Di
Lingkungan Sekolah Dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT Assyfa Boarding School
Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip Vol. 10, No.2, Oktober 2011.